Matius 24 : 36 – 44
Saudara-saudara kita telah meninggalkan minggu bulan November sebagai minggu Kristus Raja. Dimana kita telah diingatkan atas karya-karya Kristus yang nyata sebagai Raja dan Imam, yang diutus Bapa bagi seluruh umat manusia. Sekarang kita masuk Minggu –minggu Advent untuk mengingatkan kita terhadap sosok yang akan peringati pada masa raya Natal, yang berujud seorang bayi yang sekaligus kita nantikan kedatanganNya kembali adalah sosok Raja Sorgawi . Dalam menantikan kedatanganNya kembali yang tidak terduga-duga, apa yang perlu dipersiapkan dalam kehidupan kita sebagai milikNya :
1. Berjaga-jaga senantiasa yaitu kita sebagai orang percaya yang sebagaimana masih hidup didunia sekaligus kita adalah hidup dilingkup kuasa Raja Sorgawi.
2. Sebagai gereja atau orang percaya tidak hanya dengan memiliki arah pandang yang horisontalisme tetapi juga dengan arah pandang vertikalisme.
Kristus sebagai Raja Sorgawi datang kedunia. Itu berarti Yesus sangat menghargai kehidupan dunia yaitu Yesus dating untuk memperbaiki kehidupan dunia. Sehingga gereja /orang percaya juga harus dengan serius mewujudkan hidup bersama-sama dengan sesamanya sebaik-baiknya dibawah kuasa Raja Sorgawi/bukan lagi dibawah kuasa dosa atau kuasa kegelapan. Kehidupan bersama-sama dengan sesamanya dengan arah pandang horisontalisme sedang berjalan menuju kedepan dimana Raja Sorgawi akan dating kembali menemui para umatnya dan kehidupan menuju kearah depan tersebut merupakan kehidupan vertikalisme. Jadi dengan demikian sebagai orang-orang percaya berjaga-jaga senantiasa dengan mewujudkan hidup bersama-sama dengan sesamanya sebaik-baiknya untuk menyambut kedatangan kembali Raja Sorgawi
Lukas 17 : 11-19
Saudara-saudara
yang terkasih, ada 1 penyakit dari sekian banyak penyakin yang dalam kehidupan
umat Israel kuno dimengerti sebagai yang najis, yaitu penyakit kusta.
Orang-orang yang kena penyakit kusta selalu disingkirkan dari kehdupan
masyarakat, dan mereka hidup ditempatkan pada satu tempat yang sangat sempit
dan terbatas. Pada jaman Yesus ada 1 daerah yang tidak luas, di sebelah selatan
wilayah Yerusalem, yang dijadikan tempat orang kusta hidup bersama-sama. Dalam
perjalanan KejuruselamatanNya, Yesus menghampiri wilayah tersebut. Ada 10 orang
kusta yang datang kepada Yesus, katanya, “Yesus, Guru, Kasihanilah kami.”
Mereka memanggil Yesus untuk mengasihi mereka dan mentahirkan mereka, untuk
mendapatkan belas kasihan dari Yesus, karena mereka merasa tidak ada lagi orang
lain yang mau mengasihi mereka. Kemudian jawab Yesus, “Pergilah kamu dan
perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan pada waktu mereka berjalan pergi
menuju imam, mereka belum tahir. Dan memang Yesus tidak mengadakan upacara
pentahiran seperti hukum Israel Kuno. (bandingkan imamat 13 dan14). Ternyata 10
orang itu di depan iman dinyatakan telah tahir. Dari 10 hanya seorang yang
kembali ke Yesus, sambil memuliakan Allah dan tersungkur sujud mengucap syukur
kepadaNya(kepada Allah). Seorang yang kembali kepada Yesus adalah seorang
seorang Samaria. Orang Samaria adalah orang Yahudi yang dianggap tidak pernah
percaya kepada Allah. Namun dengan peristiwa tahirnya dari penyakit kusta
tersebut, orang samaria itu bisa merasakan dia tidak hanya sembuh dari penyakit
badannya tetapi dia sembuh dari penyakit rohaninya, yaitu yang sebelumnya
dianggap tidak percaya kepada Allah tetapi kemudian menjadi percaya kepada
Allah. Ia menjadi orang yang diselamatkan oleh Allah melalui karya Yesus,
sehingga ia mampu untuk memuliakan nama Allah, mengucap syukur kepada Allah.
Yesus bertanya-tanya bahwa tadi ada 10 orang yang datang kepadaNya, namun hanya
1 yang kembali, dimanakah 9 yang lain?. Kata Yesus, “Berdirilah, pergilah,
imanmu yang menyelamatkan kamu.” Kata menyelamatakan dalam bahasa Yunani adalah
Zozo yang artinya adalah imanmu yang
memampukan kamu untuk mengucap syukur dan memuliakan Tuhan; hidup pantas di hadapan
Tuhan; penuh ucapan syukur di hadapan Tuhan.
Saudara-saudara yang terkasih, keluarga Kristen
adalah keluarga di mana karya penyelamatan Allah di dalam Kristus dikerjakan.
Keluarga Kristen adalah keluarga yang telah hidup dalam karya penyelamatan Allah.
Keluarga Kristen adalah keluarga yang hidup untuk mewujudkan penyelamatan
Allah. Sehingga dengan demikian, keluarga Kristen adalah keluarga yang tetap
taat teguh dalam iman kepada Allah sang penyelamatnya. Keluarga Kristen yang
demikian adalah keluarga yang penuh dengan ucapan syukur yang senantiasa
memuliakan nama Tuhan.
Keluaran 22:28-31; Mazmur 68:12-19; Maleakhi 3:7-10 Lukas 21:1-4
1. Pada keyakinan bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Sang Penyelamat, Sang Pemelihara hidup, Sang Sumber Hidup.
2. Terjabarkan pada sikap hidup dan pri hidup manusia di dalam keterikatannya dengan Sang Khalik berwujud 1 komitmen manusia dalam mewujudkan religiositasnya adalah mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan sebagai ucapan syukur.
3. Prinsip persembahan. Dasar atau prinsip persembahan adalah komitmen manusia sebagai ciptaan Allah, sebagai umat Allah, sebagai orang yang telah diselamatkan Allah, yang dipelihara oleh Allah dan yang dilestarikan oleh Allah. Dengan komitmen ini, maka persembahan itu, bukan suatu perintah, bukan pula suatu permintaan oleh Allah, tetapi merupakan kesadaran yang muncul dari kedalaman hati dan bukan paksaan, melainkan persembahan itu adalah merupakan sikap hidup yang tulus, yang benar dan dengan sukarela.
4. Macam-macam persembahan. Dalam perjalanan hidup orang percaya, persembahan itu bermacam-macam. Ada persembahan hasil pertanian, ada persembahan berwujud binatang, ada yang berwujud uang (sehingga ada peti amal), ada persembahan perpuluhan. Jadi persembahan itu berkembang sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi hidup orang percaya sebagai umat Allah. Namun apapun wujud dan bentuk persembahan itu adalah komitmen kita sebagai umat Allah untuk mempersembahkan hidupnya kepada Allah.
5. Prinsip persembahan itulah yang dipegang dan diajarkan oleh Tuhan Yesus. Pada waktu Yesus melihat janda miskin mempersembahkan uangnya ke peti amal/peti persembahan, Yesus membandingkan persembahan orang kaya dan si janda miskin. Memang orang kaya secara kuantitas mempersembahakan uang lebih besar dari persembahan si janda miskin. Janda miskin hanya mempersembahkan 2 peser uangnya, namun secara kualitas persembahan janda miskin yang hanya 2 peser itu lebih besar dari persembahan orang kaya. Sebab, 2 peser yang dipersembahkan oleh si janda miskin itu adalah hasil sepenuhnya yang diperoleh oleh si janda miskin itu. Dan 2 peser itu juga merupakan seluruh biaya kehidupan dari si janda miskin itu. Persembahan si janda miskin Ini adalah suatu analogi bahwa si janda miskin ini sudah mempersembahakn seluruh kehidupannya.
6. Oleh karena itu persembahan yang benar adalah wujud komitmen manusia kepada Allah : - Muncul dari kedalaman hati manusia - Tulus - Sukarela/tidak merasa terbeban - Persembahan hidup
Amin.
Hidup oleh Roh dan Dipimpin oleh Roh
(Galatia 5: 24-26)
Saudara-saudara yang terkasih, banyak orang percaya
bertanya kepada diri sendiri, apakah kita sudah hidup oleh Roh dan dipimpin oleh
Roh? Ini adalah suatu keraguan atas imannya sendiri. Hal itu wajar karena
banyak sekali denominasi gereja yang mempunyai ajaran tentang hidup dalam Roh.
Saudara-saudara, kita sebagai orang yang percaya tak
perlu ragu kalau kehidupan orang beriman adalah hidup yang telah menerima Roh,
bandingkan Gal 5 : 14. Roh Kudus sudah hidup dalam kehidupan kita tinggal
bersama kita, menjadi pengarah dan
pemelihara hidup kita.
Dengan demikian, hidup kita adalah hidup oleh Roh.
Karena itu hidup kita harus dipimpin oleh ROh. Apa makana hidup oleh Roh, dan
dipimpin oleh Roh?
Apakah berarti kita punya keistimewaan-keistimewaan
tertentu yang tidak dimiliki oleh orang-orang lain? Apakah berarti kita
mempunyai karunia penyembuhan, bahasa lidah dll? Saudara-saudara, jikalau kita
hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh: mempunyai arti :
1.
Setiap orang
percaya harus hidup dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat
2.
Hidup tidak lagi
dikuasai oleh dosa-dosa dan tidak lagi bermain-main dengan dosa
3.
Hidup kita sebgai
orang percaya adalah hidup menerima buah firman Tuhan dan mau menjalankannya.
Langganan:
Postingan (Atom)