Keluaran 22:28-31; Mazmur 68:12-19; Maleakhi 3:7-10 Lukas 21:1-4
1. Pada keyakinan bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Sang Penyelamat, Sang Pemelihara hidup, Sang Sumber Hidup.
2. Terjabarkan pada sikap hidup dan pri hidup manusia di dalam keterikatannya dengan Sang Khalik berwujud 1 komitmen manusia dalam mewujudkan religiositasnya adalah mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan sebagai ucapan syukur.
3. Prinsip persembahan. Dasar atau prinsip persembahan adalah komitmen manusia sebagai ciptaan Allah, sebagai umat Allah, sebagai orang yang telah diselamatkan Allah, yang dipelihara oleh Allah dan yang dilestarikan oleh Allah. Dengan komitmen ini, maka persembahan itu, bukan suatu perintah, bukan pula suatu permintaan oleh Allah, tetapi merupakan kesadaran yang muncul dari kedalaman hati dan bukan paksaan, melainkan persembahan itu adalah merupakan sikap hidup yang tulus, yang benar dan dengan sukarela.
4. Macam-macam persembahan. Dalam perjalanan hidup orang percaya, persembahan itu bermacam-macam. Ada persembahan hasil pertanian, ada persembahan berwujud binatang, ada yang berwujud uang (sehingga ada peti amal), ada persembahan perpuluhan. Jadi persembahan itu berkembang sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi hidup orang percaya sebagai umat Allah. Namun apapun wujud dan bentuk persembahan itu adalah komitmen kita sebagai umat Allah untuk mempersembahkan hidupnya kepada Allah.
5. Prinsip persembahan itulah yang dipegang dan diajarkan oleh Tuhan Yesus. Pada waktu Yesus melihat janda miskin mempersembahkan uangnya ke peti amal/peti persembahan, Yesus membandingkan persembahan orang kaya dan si janda miskin. Memang orang kaya secara kuantitas mempersembahakan uang lebih besar dari persembahan si janda miskin. Janda miskin hanya mempersembahkan 2 peser uangnya, namun secara kualitas persembahan janda miskin yang hanya 2 peser itu lebih besar dari persembahan orang kaya. Sebab, 2 peser yang dipersembahkan oleh si janda miskin itu adalah hasil sepenuhnya yang diperoleh oleh si janda miskin itu. Dan 2 peser itu juga merupakan seluruh biaya kehidupan dari si janda miskin itu. Persembahan si janda miskin Ini adalah suatu analogi bahwa si janda miskin ini sudah mempersembahakn seluruh kehidupannya.
6. Oleh karena itu persembahan yang benar adalah wujud komitmen manusia kepada Allah : - Muncul dari kedalaman hati manusia - Tulus - Sukarela/tidak merasa terbeban - Persembahan hidup
Amin.
3 komentar:
sangat nenberkati bagi orang yang membaca blog ini :D
Wah.. udah moo NataL nii teman2.. hehee :D
luar biasa,Tuhan memberkati